Bandung,Jabar, Cyberliputan6.com-
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung menggelar Akademi Kader DMI Tahun 2025 sebagai langkah nyata dalam membangun kepemimpinan masjid yang berdaya saing dan berorientasi pada kesejahteraan umat. Kegiatan ini diikuti oleh 170 peserta perwakilan DKM dari 31 kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua PW DMI Jawa Barat KH. Mansur Saroezi, Ketua PD DMI Kabupaten Bandung KH. Shohibul Ali Fadhil, SQ., M.SQ., Dewan Pakar Ekonomi PD DMI H. Deden Mulyana, S.Si., M.M., Kepala Dinas DPMPTSP Ben Indra Agusta, Sekdis PUTR Deni Gunawan, Camat Rancabali Mamet Slamet, S.IP., M.Si., Kapolsek dan Danramil Ciwidey, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam arahannya,Dewan Pakar Ekonomi PD DMI H. Deden Mulyana, S.Si., M.M., menekankan pentingnya perubahan paradigma pengelolaan masjid agar tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga pada fungsi sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jangan sampai setiap Jumat masjid selalu mengumumkan kas masjid sekian juta, sementara di sekitar masjid masih ada warga yang terlilit utang atau kesulitan ekonomi. Ini kontradiktif,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan bahwa masjid harus berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan jamaahnya, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat ekonomi umat. Salah satu solusi yang disampaikan adalah membentuk Baitul Mal di setiap masjid agar dana umat dapat dikelola secara produktif untuk membantu warga sekitar.
“Masjid boleh indah, tapi jangan meninggalkan identitas sosialnya. Setiap masjid harus peka terhadap kondisi masyarakatnya. Bentuklah program ekonomi seperti bioflok budidaya ikan nila agar umat mandiri,” tegasnya.
Lebih lanjut Dewan Pakar Ekonomi PD DMI H. Deden Mulyana, S.Si., M.M., menambahkan
bahwa melalui Akademi Kader ini, DMI ingin menyiapkan generasi penggerak masjid yang memiliki kemampuan kepemimpinan, sosial, dan ekonomi.
“Kader DMI bukan hanya mengurus masjid, tapi juga mengurus umat. Kita ingin masjid menjadi pusat kemajuan dan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan peran masjid dalam membangun masyarakat religius yang mandiri secara ekonomi dan berdaya sosial, sejalan dengan semangat DMI: Memakmurkan masjid dan dimakmurkan oleh masjid.
( Rudi.S )




















